Tanda Bahaya
pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III
Apa sih
Pengertian tanada Bahaya kehamilan ???
Tanda Bahaya Kehamilan adalah
suatu gejala yang menunjukan adanya gangguan atau masalah yang dapat
membahayakan jiwa ibu dan janin yang sedang di kandungnya. Dimana kehamilan
merupakan hal yang normal dan fisiologis, tapi dalam kehamilan juga bisa
menjadi patologis, sehingga ibu hamil harus rajin memeriksakan kehamilannya
pada tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter kandungan, sehingga tenaga
kesehatan dapat mendeteksi dini bila terjadi adanya gangguan/komplikasi dalam
kehamilan.
A.Tanda
Bahaya TM I yang perlu ibu hamil ketahui yaitu
1. Mual
muntah Berlebihan ( Hiperemesis gravidarum )
Mual ( nausea )
dan muntah ( emesis ), Sedangkan Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang
terus menerus dimana ibu hamil akan menjadi lemas, di karenakan tidak ada
asupan makanan yang bisa masuk. Sehingga ibu perlu di rawat di Rumah Sakit
untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga ibu hamil tidak mengalami
dehidrasi.
Tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum yaitu Ibu muntah beberapa kali dalam sehari / setiap
kali makan muntah dan setiap kali minum muntah. Sehingga dapat mengakibatkan
ibu menjadi dehidrasi,lemas, dan BB menurun. Tapi para bunda yang sedang hamil
tidak usah khawatir soalnya hiperemesis gravidarum biasanya akan berangsur
membaik setelah ± umur kehamilan 4 bulan, dan berangsur angsur BB ibu naik
lagi. Tapi ironisnya ada juga ibu hamil yang mengalami hiperemesis sampai
menjelang persalinan hal ini yang harus diperhatikan oleh para bunda harus
ekstra berjuang mempertahankan kehamilannya.
Penyebab hiperemesis gravidarum disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG ( human chorionic gonadotropin ).
Ada Tips nih Bunda cara untuk mengatasi mual muntah pada
ibu hamil
1)
Makan sedikit tapi sering
2)
Sebelum melakukan aktifitas minum lah segelas teh manis hangat
3)
Ngemil biscuit atau roti kering
4) Hindari bau yang menyengat seperti duren, nangka
pete, jengkol dan bawang – bawangan.
5)
Ngemil buah – buahan sebagai selingan
6) Jika bunda malas makan nasi bisa diganti dengan sumber
karbohidrat lain seperti gandum, ubi, singkong, kentang, roti dll.
7)
Istirahat cukup.
8) Minum yang cukup agar tidak dehidrasi dengan minum air putih, jus dan sari kacang hijau
2. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan
ektopik.
Macam – macam abortus
1) Abortus imminens adalah perdarahan yang terjadi sebelum usia kehamilan
20 minggu, tidak terdapat pembukaan mulut rahim, kadang ada yang di sertai
mules tapi masih dapat di pertahankan.
Penanganan: tidak perlu
pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan sek sual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan
antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi
lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG)
lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
2) Abortus Insipiens adalah perdarahan yang terjadi sebelum usia
kehamilan kurang dari 20 minggu, disertai mules – mules yang semakin sering,
terdapat pembukaan mulut rahim, tidak dapat dipertahankan kehamilannya, dan
darah keluarnya semakin banyak, sehingga harus segera di keluarkan janinnya
kuratase.
3) Abortus Inkomplit adalah
pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam rahim, biasanya masih keeluar darah yang
lumayan banyak, sehingga perlu dilakukan kuretase untuk membersihkan sisa
jaringan yang masih tertinggal di dalam rahim.
4)
Abortus komplit adalah Pada abortus kompletus semua
hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit, mulut rahim telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
5)
Missed abortion adalah keadaan dimana janin
sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim.
6)
Kehamilan ektopik terganggu adalah Kehamilan ektopik terjadi bila ovum (sel telur) yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri (di luar rongga rahim). Biasanya
ada yang terjadi di saluran
tuba, biasanya di tandai dengan rasa nyeri hebat, keluar darah. Sehingga jika
ada ibu hami yang mengalami hal tersebut harus segera di akhiri kehamilannya
agar saluran tubanya tidak pecah.
3. KehamilanMola
Mola
hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan ditemukan
jaringan seperti buah anggur.
Secara makroskopik mola
hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
4. Hipertensi Gravidarum.
Jenis tekanan darah tinggi
|
Keterangan dari jenis
tekanan darah tinggi
|
Hipertensi
gestasional
|
Wanita dengan hipertensi gestasional biasanya
mengalami tekanan darah tinggi setelah 20 minggu kehamilan. Hal ini
ditunjukkan dengan tidak ada protein yang berlebih dalam urin atau
tanda-tanda lain dari kerusakan organ. Beberapa wanita hamil dengan hipertensi
gestasional akhirnya darah tingginya berkembang menjadi preeklamsia.
|
Hipertensi
kronis
|
Hipertensi kronis adalah tekanan darah tinggi yang
ada sebelum kehamilan atau terjadi sebelum 20 minggu kehamilan. Tetapi
karena tekanan darah tinggi, biasanya tidak memiliki gejala, mungkin akan
sulit untuk menentukan kapan terjadinya tekanan darah tinggi ini.
|
Hipertensi
kronis dengan preeklamsia
|
Kondisi ini terjadi pada wanita dengan tekanan darah
tinggi kronis sebelum kehamilan yang kemudian berkembang bertambah buru.
Tekanan darah tinggi ini disertai dengan ditemukannya protein dalam urin
atau adanya komplikasi lain selama kehamilan.
|
Preeklamsia
|
Kadang-kadang hipertensi kronis atau hipertensi gestasional
menyebabkan preeklamsia. Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan
darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain biasanya
setelah 20 minggu kehamilan.
Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan hal
yang serius bahkan fatal seperti komplikasi bagi ibu dan bayi. Sebelumnya,
preeklamsia didiagnosis ketika seorang wanita hamil memiliki tekanan
darah tinggi dan ditemukan protein dalam urinnya. Namun, para ahli sekarang
tahu bahwa itu bisa terjadi preeklamsia, meski tidak memiliki tanda-tanda
protein dalam urin.
Preeklamsia kadang-kadang berkembang tanpa gejala. Tekanan
darah tinggi dapat berkembang secara perlahan, namun lebih sering terjadi
secara mendadak. Pemantauan tekanan darah adalah bagian penting dari
perawatan kehamilan, karena tanda pertama preeklampsia umumnya peningkatan
tekanan darah. Tekanan darah dari 140/90 (mm Hg) atau lebih besar.
|
Gejala Hipertensi
Kehamilan
Waspadai tanda dan gejala
hipertensi kehamilan seperti berikut :
1.
Ditemukannya kelebihan
protein dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda tambahan masalah ginjal.
2.
Sakit kepala
yang parah.
3.
Perubahan
penglihatan, penglihatan menjadi kabur atau sensitivitas cahaya.
4.
Nyeri pada perut
bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk Anda di sisi kanan.
5.
Mual atau
muntah.
6.
Urin dari buang
air kecil menurun.
7.
Penurunan kadar
trombosit dalam darah.
8.
Gangguan pada
fungsi hati.
9.
Sesak napas, hal
ini disebabkan oleh cairan di paru-paru.
10.Kenaikan tiba-tiba pada berat
badan dan pembengkakan (edema), khususnya di wajah dan tangan, sering menyertai preeklampsia. Tapi
hal-hal ini juga terjadi di banyak kehamilan normal, sehingga kadang tidak
dianggap sebagai tanda-tanda preeklampsia.
5. Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22
minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik
atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain. Nyeri perut bagian bawah
dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis,
Pielonefritis akut, Peritonitis.
B. Tanda-tanda
yang dialami ibu pada TM 2 yaitu:
1.
Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama
kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang
sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya
menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan
jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan
kematian.
2. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan
resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat
bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
3. Bengkak pada wajah, kaki dan
tangan
Oedema ialah penimbunan cairan
yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat
badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan
adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan
tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan
keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur
dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
4. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau
selama persalinan. Janin dalam kandungan bergerak kisaran 10 kali dalam 12 jam.
C. Tanda-tanda bahaya
pada ibu hamil TM 3 yaitu :
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan
setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada
kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
1)
Solusio Plasenta adalah plasenta lepas sebelum bayi lahir, di tandai dengan darah
keluar banyak setra darahnya berwarna merah kehitaman, disertai mules.
2)
Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir. Pada
keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus.
Plasenta dapat menutupi
seluruhnya pembukaan jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis, apabila
sebagian jalan lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut plasenta
previa parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan disebut plasenta previa marginalis. Penyebab utama pada perdarahan antepartum
adalah solusio plasenta dan plasenta previa.
2. Keluar cairan pervaginam
Keluarnya cairan pervaginam
pada kehamilan tua jika tedapat tanda – tanda mules dan disertai lendir darah
kemungkinan akan memasuki proses persalinan. Tapi jika belum disertai mules dan
belum ada lendir darah harus segera konsultasi ke tenaga kesehatan baik dokter
maupun bidan terdekat untuk memastikan penyebabnya.
3. Gerakan janin tidak terasa
Apabila
ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau
selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan
kematian janin dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat
terjadi pada solusio plasenta dan ruptur uteri. Janin dalam kandungan harus
bergerak 10 kali dalam 12 jam, jadi bagi para bunda harus memperhatikan gerakan
janinnya yah.
4. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri,
solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai
shock, perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang
abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
5. Keluar Air Ketuban Sebelum
Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
6. Kejang
Pada
umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia. Penanganan umum:
1) Baringkan pada sisi kiri tempat
tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
secret, muntahan, atau darah.
2) Bebaskan jalan nafas.
3) Hindari jatuhnya pasien dari
tempat tidur.
4) Lakukan pengawasan ketat
7. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman
dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum:
demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu.
0 comments:
Post a Comment