Sunday 21 May 2017

TANDA BAHAYA KEHAMILAN



Tanda Bahaya pada Ibu Hamil  Trimester I, II dan III


 

Apa sih Pengertian tanada Bahaya kehamilan ???
Tanda Bahaya Kehamilan adalah suatu gejala yang menunjukan adanya gangguan atau masalah yang dapat membahayakan jiwa ibu dan janin yang sedang di kandungnya. Dimana kehamilan merupakan hal yang normal dan fisiologis, tapi dalam kehamilan juga bisa menjadi patologis, sehingga ibu hamil harus rajin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter kandungan, sehingga tenaga kesehatan dapat mendeteksi dini bila terjadi adanya gangguan/komplikasi dalam kehamilan.

A.Tanda Bahaya TM I yang perlu ibu hamil ketahui yaitu

1.      Mual muntah Berlebihan ( Hiperemesis gravidarum )
      Mual ( nausea ) dan muntah ( emesis ), Sedangkan Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terus menerus dimana ibu hamil akan menjadi lemas, di karenakan tidak ada asupan makanan yang bisa masuk. Sehingga ibu perlu di rawat di Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga ibu hamil tidak mengalami dehidrasi.
     Tanda dan gejala hiperemesis gravidarum yaitu Ibu muntah beberapa kali dalam sehari / setiap kali makan muntah dan setiap kali minum muntah. Sehingga dapat mengakibatkan ibu menjadi dehidrasi,lemas, dan BB menurun. Tapi para bunda yang sedang hamil tidak usah khawatir soalnya hiperemesis gravidarum biasanya akan berangsur membaik setelah ± umur kehamilan 4 bulan, dan berangsur angsur BB ibu naik lagi. Tapi ironisnya ada juga ibu hamil yang mengalami hiperemesis sampai menjelang persalinan hal ini yang harus diperhatikan oleh para bunda harus ekstra berjuang mempertahankan kehamilannya.
 Penyebab hiperemesis gravidarum disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG ( human chorionic gonadotropin ).
      Ada Tips nih Bunda cara untuk mengatasi mual muntah pada ibu     hamil
1)      Makan sedikit tapi sering
2)      Sebelum melakukan aktifitas minum lah segelas teh manis hangat
3)      Ngemil biscuit atau roti kering
4)  Hindari bau yang menyengat seperti duren, nangka pete, jengkol dan bawang – bawangan.
5)      Ngemil buah – buahan sebagai selingan
6)   Jika bunda malas makan nasi bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti gandum, ubi, singkong, kentang, roti dll.
7)      Istirahat cukup.
                         8)  Minum yang cukup agar tidak dehidrasi dengan minum air putih, jus dan sari kacang hijau
     
2.      Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam – macam abortus
1)      Abortus imminens adalah perdarahan yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu, tidak terdapat pembukaan mulut rahim, kadang ada yang di sertai mules tapi masih dapat di pertahankan.
Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan sek sual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
2)  Abortus Insipiens adalah perdarahan yang terjadi sebelum usia kehamilan kurang dari 20 minggu, disertai mules – mules yang semakin sering, terdapat pembukaan mulut rahim, tidak dapat dipertahankan kehamilannya, dan darah keluarnya semakin banyak, sehingga harus segera di keluarkan janinnya kuratase.
3)  Abortus Inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam rahim, biasanya masih keeluar darah yang lumayan banyak, sehingga perlu dilakukan kuretase untuk membersihkan sisa jaringan yang masih tertinggal di dalam rahim.
4)      Abortus komplit adalah Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit, mulut rahim telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
5)      Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim.
6)      Kehamilan ektopik terganggu adalah Kehamilan ektopik terjadi bila ovum (sel telur) yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri (di luar rongga rahim). Biasanya ada yang terjadi di saluran tuba, biasanya di tandai dengan rasa nyeri hebat, keluar darah. Sehingga jika ada ibu hami yang mengalami hal tersebut harus segera di akhiri kehamilannya agar saluran tubanya tidak pecah.

3.    KehamilanMola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur. 
 Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.

4.    Hipertensi Gravidarum.

Jenis tekanan darah tinggi
Keterangan dari jenis tekanan darah tinggi
Hipertensi gestasional
Wanita dengan hipertensi gestasional biasanya mengalami tekanan darah tinggi setelah 20 minggu kehamilan. Hal ini ditunjukkan dengan tidak ada protein yang berlebih dalam urin atau tanda-tanda lain dari kerusakan organ. Beberapa wanita hamil dengan hipertensi gestasional akhirnya darah tingginya berkembang menjadi preeklamsia.
Hipertensi kronis
Hipertensi kronis adalah tekanan darah tinggi yang ada sebelum kehamilan atau terjadi sebelum 20 minggu kehamilan. Tetapi karena tekanan darah tinggi, biasanya tidak memiliki gejala, mungkin akan sulit untuk menentukan kapan terjadinya tekanan darah tinggi ini.
Hipertensi kronis dengan preeklamsia
Kondisi ini terjadi pada wanita dengan tekanan darah tinggi kronis sebelum kehamilan yang kemudian berkembang bertambah buru. Tekanan darah tinggi ini disertai dengan ditemukannya protein dalam urin atau adanya komplikasi lain selama kehamilan.
Preeklamsia
Kadang-kadang hipertensi kronis atau hipertensi gestasional menyebabkan preeklamsia. Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain biasanya setelah 20 minggu kehamilan.
Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan hal yang serius bahkan fatal seperti komplikasi bagi ibu dan bayi. Sebelumnya, preeklamsia didiagnosis ketika seorang wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi dan ditemukan protein dalam urinnya. Namun, para ahli sekarang tahu bahwa itu bisa terjadi preeklamsia, meski tidak memiliki tanda-tanda protein dalam urin.
Preeklamsia kadang-kadang berkembang tanpa gejala. Tekanan darah tinggi dapat berkembang secara perlahan, namun lebih sering terjadi secara mendadak. Pemantauan tekanan darah adalah bagian penting dari perawatan kehamilan, karena tanda pertama preeklampsia umumnya peningkatan tekanan darah. Tekanan darah dari 140/90 (mm Hg) atau lebih besar.

Gejala Hipertensi Kehamilan
Waspadai tanda dan gejala hipertensi kehamilan seperti berikut :
1.    Ditemukannya kelebihan protein dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda tambahan masalah ginjal.
2.    Sakit kepala yang parah.
3.    Perubahan penglihatan, penglihatan menjadi kabur atau sensitivitas cahaya.
4.    Nyeri pada perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk Anda di sisi kanan.
5.    Mual atau muntah.
6.    Urin dari buang air kecil menurun.
7.    Penurunan kadar trombosit dalam darah.
8.    Gangguan pada fungsi hati.
9.    Sesak napas, hal ini disebabkan oleh cairan di paru-paru.
10.Kenaikan tiba-tiba pada berat badan dan pembengkakan (edema), khususnya di wajah dan tangan, sering menyertai preeklampsia. Tapi hal-hal ini juga terjadi di banyak kehamilan normal, sehingga kadang tidak dianggap sebagai tanda-tanda preeklampsia.

5.    Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain. Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis, Pielonefritis akut, Peritonitis.

B. Tanda-tanda yang dialami ibu pada TM 2 yaitu:
1.      Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.

2.      Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

3.      Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.

4.    Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan. Janin dalam kandungan bergerak kisaran 10 kali dalam 12 jam.

C.  Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil TM 3 yaitu :
1.   Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
1)      Solusio Plasenta adalah plasenta lepas sebelum bayi lahir, di tandai dengan darah keluar banyak setra darahnya berwarna merah kehitaman, disertai mules.
2)      Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus.
Plasenta dapat menutupi seluruhnya pembukaan jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis, apabila sebagian jalan lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut plasenta previa parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan disebut plasenta previa marginalis. Penyebab utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan plasenta previa.
2.   Keluar cairan pervaginam
       Keluarnya cairan pervaginam pada kehamilan tua jika tedapat tanda – tanda mules dan disertai lendir darah kemungkinan akan memasuki proses persalinan. Tapi jika belum disertai mules dan belum ada lendir darah harus segera konsultasi ke tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan terdekat untuk memastikan penyebabnya.

3.   Gerakan janin tidak terasa
      Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan ruptur uteri. Janin dalam kandungan harus bergerak 10 kali dalam 12 jam, jadi bagi para bunda harus memperhatikan gerakan janinnya yah.
4.   Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
5.   Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
       Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.

6.   Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia. Penanganan umum:
1)   Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah.
2)      Bebaskan jalan nafas.
3)      Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur.
4)      Lakukan pengawasan ketat 

7.   Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu.




TANDA BAHAYA KEHAMILAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Semoga Berkah

0 comments:

Post a Comment