Pengertian Kehamilan, Tanda dan gejala, serta Perubahan Psikologi ibu Hamil
1.
Definisi Kehamilan
Menurut manuaba (2010), kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai
yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari
hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Jadi dapat di simpulkan bahwa kehamilan merupakan proses yang fisilogis atau normal
dialami oleh kaum wanita dimulai dari konsepsi sampai
janin lahir, lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung
dari hari pertama haid terakhir.
2.
Tanda dan Gejala
Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan yaitu :
a. Tanda
pasti kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat /
diraba / dirasa, juga bagian-bagian janin.
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop monoral leannec.
b) Dicatat dan didengar alat Doppler.
c) Dicatat dengan feto elektrokardiogram.
d) Dilihat pada ultrasonografi (USG).
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
b. Tanda
tidak pasti kehamilan (persumptive)
1) Amenorea
Umur kehamilan
dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran
tanggal persalinan (TTP) yang dihitung menggunakan rumus naegele
yaitu TTP = (HPHT + 7) dan (bulan HT +
3).
2) Nausea and Vomiting
Biasanya terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi
pada pagi hari, maka disebut morning sickness.
3)
Mengidam
Ibu hamil sering
meminta makanan / minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama,
tidak tahan suatu bau-bauan.
4) Pingsan
Bila berada pada
tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.
5) Anoreksia
Hanya berlangsung
pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu makan timbul kembali.
6) Fatigue
7) Mammae membesar
Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara. Kelenjar montgomery terlihat membesar.
8) Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan
oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan.
9) Konstipasi / obstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid.
10) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra=grisea).
11) Epulis atau dapat
disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra=grisea).
12) Pemekaran vena-vena (varises).
Terjadi pada kaki, betis dan vulva.
Keadaan ini biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
c. Tanda
kemungkinan hamil
1) Perut
membesar.
2)
Uterus membesar.
3) Tanda Hegar yaitu Ditemukan pada kehamilan 6-12
minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang
lebih lunak dari bagian yang lain.
4)
Tanda Chadwick Adanya perubahan warna pada serviks dan
vagina menjadi kebirubiruan.
5) Tanda Piscaseck Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga
uterus karena embrio biasanya terletak disebelah atas, dengan
bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
6)
Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton
hicks).
7)
Teraba ballotement.
8)
Reaksi kehamilan positif.
3.
Tahap Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi tiga periode
yaitu :
a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0
sampai 12 minggu).
b. Kehamilan triwulan kedua (antara >
12 sampai 28 minggu).
c. Kehamilan triwulan terakhir (antara > 28
sampai 40 minggu).
4.
Perubahan
Fisiologi pada Kehamilan
Perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan
yaitu :
a.
Perubahan pada
sistem reproduksi
1) Uterus
a) Ukuran rahim
membesar.
b) Berar dari 30 gram
menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
c) Bentuk dan
konsistensi menjadi lebih panjang dan lunak (tanda hegar, dan pisscacek).
2) Terjadi
vaskularisasi.
3) Vagina
Vagina dan vulva
mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak merah dan kebiruan.
4) Ovarium
Ovarium berhenti masih terdapat korpus luteum
gravidarum sampai terbentuknya plasenta yang mengambil pengeluaran estrogen
dan progesteron.
5) Payudara sebagai persiapan menyusui perkembangan
payudara dipengaruhi oleh estrogen dan
progesteron dan sosamomamotropi.
b.
Perubahan pada organ dan sistem lainya
1) Sirkulasi darah ibu
a) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan janin.
b) Hubungan langsung antara arteri dan vena pada retnoplasenter.
c) Pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
d) Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum lebih dari
pertumbuhan sel
terjadi hemodilusi.
e) Mengalami anemia fisiologi akibat dari hemodilusi.
2)
Sistem pencernaan
Pengaruh estrogen yang meningkat,
pengeluaran asam lambung menyebabkan hipersalivasi, morning sickness,
emesis gravidarum, terasa panas dilambung akibat pengaruh progesteron
menimbulkan gerakan usus semakin lambat sehingga terjadi konstipasi.
3) Sistem respirasi
Terjadi desakan diagfragma karena
dorongan atau pembesaran rahim adan akibat dari kebutuhan oksigen yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam.
4)
Perubahan pada kulit
Terjadi kloasma gravidarum, striae
livida, strie alba, strie nigra,
pigmentasi pada mamae atau papila mamae.
pigmentasi pada mamae atau papila mamae.
a) Metabolisme basal naik 15-20 %
b) Keseimbangan asam basa meiurun akibat hemodilusi darah dan kebutuhan mineral untuk janin.
c) Kebutuhan nutrisi meningkat.
d) Pertambahan berat badan ibu hamil normal antara 6,5-16,5kg selama hamil atau 0,5 kg perminggu.
5.
Perubahan
Psikologis pada Kehamilan
Perubahan psikologis pada wanita hamil
menurut trimester kehamilan adalah :
a. Trimester I
1)
Rasa Cemas Bercampur
Bahagia Perubahan psikologis yang paling menonjol pada usia kehamilan trimester
pertama ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus disertai rasa bahagia.
Munculnya rasa ragu dan khawatir sangat berkaitan pada kualitas kemampuan untuk
merawat dan mengasuh bayi dan kandungannya, sedangkan rasa bahagia dikarenakan
dia merasa sudah sempurna sebagai wanita yang dapat hamil.
2)
Perubahan Emosional
Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya penurunan
kemauan berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan suasana hati,
cemas, depresi, kekhawatiran ibu tentang kesejahteraannya dan bayinya,
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik dan sebagainya.
3)
Sikap Ambivalen
Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat
simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau kondisi.7 Meskipun
sikap ambivalen sebagai respon individu yang normal, tetapi ketika
memasuki fase pasca melahirkan bisa membuat masalah baru. Penyebab ambivalensi
pada ibu hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang buruk,
ibu karier, tanggung jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi ibu,
keuangan dan sikap penerimaan keluarga terdekatnya.
4)
Ketidakyakinan atau
Ketidakpastian Awal minggu kehamilan, ibu sering tidak merasa tidak yakin pada
kehamilannya. Dan hal ini diperparah lagi jika ibu memiliki masalah emosi dan
kepribadian. Meskipun demikian pada kebanyakan ibu hamil terus berusaha untuk
mencari kepastian bahwa dirinya sedang hamil dan harus membutuhkan perhatian
dan perawatan khusus buat bayinya.
5)
Perubahan Seksual
Selama trimester pertama keinginan seksual wanita menurun. Hal-hal yang
menyebabkannya berasal dari rasa takut terjadi keguguran sehingga mendorong
kedua pasangan menghindari aktivitas seksual.
6)
Fokus pada Diri
Sendiri Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih
berfokus kepada kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin. Meskipun demikian
bukan berarti ibu kurang memperhatikan kondisi bayinya. Ibu lebih merasa bahwa
janin yang dikandungnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
7)
Stres Kemungkinan
stres yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama bisa berdampak negatif
dan positif, dimana kedua stres ini dapat mempengaruhi perilaku ibu. Terkadang
stres tersebut bersifat instrinsik dan ekstrinsik. Stres ekstrinsik timbul
karena faktor eksternal seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan masa
reproduksi.
8)
Goncangan Psikologis
Terjadinya goncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester
pertama dan lebih tertuju pada kehamilan pertama.
b. Trimester II
Selama fase trimester kedua kehidupan
psikologi ibu hamil tampak lebih tenang, namun perhatian ibu mulai beralih pada
perubahan bentuk tubuh, kehidupan seks, keluarga dan hubungan batiniah dengan
bayi yang dikandungnya, serta peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan figur
ibu, melihat dan meniru peran ibu serta meningkatnya ketergantungan ibu pada
pasangannya. Beberapa bentuk perubahan psikologis pada trimester kedua, yaitu :
1)
Rasa Khawatir / Cemas
Kekhawatiran yang mendasar pada ibu ialah jika bayinya lahir sewaktu-waktu.
Keadaan ini menyebabkan peningkatan kewaspadaan terhadap datangnya tanda-tanda
persalinan. Hal ini diperparah lagi dengan kekhawatiran jika bayi yang
dilahirkannya tidak normal. Paradigma dan kegelisahan ini membuat kebanyakan ibu
berusaha mereduksi dengan cara melindungi bayinya dengan memakan vitamin, rajin
kontrol dan konsultasi, menghindari orang atau benda-benda yang dianggap
membahayakan bayinya.
2) Perubahan Emosional Perubahan emosional trimester II yang
paling menonjol yaitu periode bulan kelima kehamilan, karena bayi mulai banyak
bergerak sehingga ibu mulai memperhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya
akan dilahirkan sehat atau cacat. Rasa kecemasan ini terus meningkat seiring
bertambahnya usia kehamilannya.
3)
Keinginan untuk
Berhubungan Seksual Pada trimester kedua terjadi peningkatan energi libido
sehingga pada kebanyakan ibu menjadi khawatir jika dia berhubungan seksual
apakah ini dapat mempengaruhi kehamilan dan perkembangan janinnya. Bentuk
kekhawatiran yang sering terjadi adalah apakah ada kemungkinan janinnya cedera
akibat penis, orgasme ibu, atau
ejakulasi. Meskipun demikian, yang perlu diketahui hubungan seks pada masa hamil tidak berpengaruh karena janin dilindungi cairan
amnion di dalam uterus.
ejakulasi. Meskipun demikian, yang perlu diketahui hubungan seks pada masa hamil tidak berpengaruh karena janin dilindungi cairan
amnion di dalam uterus.
c. Trimester III
1)
Rasa Tidak Nyaman Rasa
tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan pada
kebanyakan ibu merasa bentuk tubuhnya semakin jelek. Selain itu, perasaan tidak
nyaman juga berkaitan dengan adanya perasaan sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil sehingga ibu
membutuhkan dukungan dari suami, keluarga, bidan.
2)
Perubahan Emosional
Pada bulan-bulan terakhir menjelang persalinan perubahan emosi ibu semakin
berubah-ubah dan terkadang menjadi tak terkontrol. Perubahan emosi ini bermuara
dari adanya perasaan khawatir, cemas, takut, bimbang dan ragu jangan-jangan
kondisi kehamilannya saat ini lebih buruk lagi saat menjelang persalinan atau
kekhawatiran dan kecemasan akibat ketidakmampuannya dalam menjalankan
tugas-tugas sebagai ibu pasca kelahiran bayinya.
6.
Dukungan
Psikososial terhadap Ibu hamil
Dukungan
psikologi yang diberikan pada ibu hamil yaitu :
a.
Dukungan Suami
Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan
dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik dan
psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak cukup dari sisi finansial semata,
tetapi berkaitan dengan cinta kasih, menanamkan rasa percaya diri, komunikasi
terbuka dan jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap dan kesiapan menjadi ayah.
b.
Dukungan Keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain, namun
sifat ketergantungannya akan menjadi besar ketika mendekati persalinan. Sifat
ini dipengaruhi kebutuhan rasa aman, terutama keamanan dan keselamatan saat
melahirkan. Dukungan keluarga besar menambah percaya diri dan kesiapan mental
ibu pada masa hamil dan ketika menghadapi persalinan.
c.
Tingkat Kesiapan
Personal Ibu Kesiapan personal merupakan modal besar bagi kesehatan fisik dan
psikis ibu. Hal yang berkaitan dengan kesiapan personal adalah kemampuan untuk
menyeimbangkan perubahan-perubahan fisik dengan kondisi psikologisnya sehingga
beban fisik dan mental bisa dilaluinya dengan sukacita, tanpa stres atau
depresi.
d.
Pengalaman Traumatis
Ibu Trauma yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh sikap, mental dan
kualitas diri ibu tersebut. Terjadinya ketakutan seperti ini secara berlebihan
akan menghambat dan mengganggu imun mental ibu. Beban trauma yang berat akan
mempengaruhi janin dan ibu. Ibu akan sulit berpikir, sulit mengendalikan emosi,
impulsif, takut dan sebagainya.
e. Tingkat Aktivitas Ibu Dokter menganjurkan ibu untuk
melakukan latihan prenatal yang telah dirancang khusus untuk wanita
hamil. Latihan yang menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan menguatkan
dinding perut yang akan menopang uterus dan otot panggul, latihan kaki untuk
meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot.
0 comments:
Post a Comment