Friday 19 May 2017

INFO SEPUTAR KEHAMILAN


Pengertian Kehamilan, Tanda dan gejala, serta Perubahan Psikologi ibu Hamil







1.    Definisi Kehamilan
       Menurut manuaba (2010), kehamilan adalah  merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

       Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

       Jadi dapat di simpulkan bahwa kehamilan merupakan proses yang fisilogis atau normal dialami oleh kaum wanita dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.

2.    Tanda dan Gejala Kehamilan
     Tanda dan gejala kehamilan yaitu :

 a. Tanda pasti kehamilan 
     1) Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga bagian-bagian janin. 
     2) Denyut jantung janin 
a)    Didengar dengan stetoskop monoral leannec. 
b)   Dicatat dan didengar alat Doppler. 
c)    Dicatat dengan feto elektrokardiogram.
d)   Dilihat pada ultrasonografi (USG). 
    3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

 b. Tanda tidak pasti kehamilan (persumptive
1)  Amenorea 
   Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran tanggal    persalinan (TTP) yang dihitung menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7) dan (bulan HT +  3). 
2)  Nausea and Vomiting
   Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut morning sickness
3) Mengidam 
   Ibu hamil sering meminta makanan / minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan. 
4) Pingsan 
     Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.   
5) Anoreksia 
    Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu makan timbul kembali. 
6) Fatigue
7) Mammae membesar
    Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgomery terlihat membesar. 
8) Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. 
9) Konstipasi / obstipasi
     Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid. 
10)  Pigmentasi kulit
 Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka  (Chloasma    gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra=grisea).
              11)  Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi. 
12)  Pemekaran vena-vena (varises). 
  Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai pada triwulan akhir. 
c. Tanda kemungkinan hamil 
1)   Perut membesar. 
2)   Uterus membesar. 
3) Tanda Hegar yaitu Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah     rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain. 
4)   Tanda Chadwick Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebirubiruan. 
5) Tanda Piscaseck Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya terletak disebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris. 
6)   Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks). 
7)   Teraba ballotement. 
8)   Reaksi kehamilan positif.

3.    Tahap Kehamilan 
     Kehamilan dibagi menjadi tiga periode yaitu :
     a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu). 
     b. Kehamilan triwulan kedua (antara > 12 sampai 28 minggu). 
     c. Kehamilan triwulan terakhir (antara > 28 sampai 40 minggu).

4.     Perubahan Fisiologi pada Kehamilan 
    Perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan yaitu :

a.         Perubahan pada sistem reproduksi 
               1) Uterus 
a)    Ukuran rahim membesar. 
b)   Berar dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
c)    Bentuk dan konsistensi menjadi lebih panjang dan lunak (tanda hegar, dan pisscacek). 
2) Terjadi vaskularisasi. 
3) Vagina Vagina dan vulva  
mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak merah dan   kebiruan. 
4) Ovarium 
Ovarium berhenti masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya plasenta yang mengambil pengeluaran estrogen dan progesteron. 
5) Payudara sebagai persiapan menyusui perkembangan payudara    dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron dan sosamomamotropi.

b.    Perubahan pada organ dan sistem lainya 
        1) Sirkulasi darah ibu 
   a) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan  perkembangan janin. 
      b) Hubungan langsung antara arteri dan vena pada retnoplasenter. 
     c) Pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. 
    d) Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum lebih dari pertumbuhan sel terjadi             hemodilusi. 
    e)  Mengalami anemia fisiologi akibat dari hemodilusi.

       2)  Sistem pencernaan
Pengaruh estrogen yang meningkat, pengeluaran asam lambung menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, emesis gravidarum, terasa panas dilambung akibat pengaruh progesteron menimbulkan gerakan usus semakin lambat sehingga terjadi konstipasi.

      3)  Sistem respirasi
Terjadi desakan diagfragma karena dorongan atau pembesaran rahim adan akibat dari kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam.

      4)  Perubahan pada kulit
Terjadi kloasma gravidarum, striae livida, strie alba, strie nigra,
pigmentasi pada mamae atau papila mamae.
 
           5)  Perubahan metabolisme
          a) Metabolisme basal naik 15-20 %

         
b)  Keseimbangan asam basa meiurun akibat hemodilusi darah dan kebutuhan mineral untuk  janin.

          c) Kebutuhan nutrisi meningkat.

          d) Pertambahan berat badan ibu hamil normal antara 6,5-16,5kg selama hamil atau 0,5 kg perminggu.

5.    Perubahan Psikologis pada Kehamilan
    Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut trimester kehamilan adalah :
 a. Trimester I
1)   Rasa Cemas Bercampur Bahagia Perubahan psikologis yang paling menonjol pada usia kehamilan trimester pertama ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus disertai rasa bahagia. Munculnya rasa ragu dan khawatir sangat berkaitan pada kualitas kemampuan untuk merawat dan mengasuh bayi dan kandungannya, sedangkan rasa bahagia dikarenakan dia merasa sudah sempurna sebagai wanita yang dapat hamil.
2)   Perubahan Emosional Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya penurunan kemauan berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan suasana hati, cemas, depresi, kekhawatiran ibu tentang kesejahteraannya dan bayinya, kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik dan sebagainya.
3)   Sikap Ambivalen Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau kondisi.7 Meskipun sikap ambivalen sebagai respon individu yang normal, tetapi ketika memasuki fase pasca melahirkan bisa membuat masalah baru. Penyebab ambivalensi pada ibu hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang buruk, ibu karier, tanggung jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi ibu, keuangan dan sikap penerimaan keluarga terdekatnya.
4)   Ketidakyakinan atau Ketidakpastian Awal minggu kehamilan, ibu sering tidak merasa tidak yakin pada kehamilannya. Dan hal ini diperparah lagi jika ibu memiliki masalah emosi dan kepribadian. Meskipun demikian pada kebanyakan ibu hamil terus berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya sedang hamil dan harus membutuhkan perhatian dan perawatan khusus buat bayinya.
5)   Perubahan Seksual Selama trimester pertama keinginan seksual wanita menurun. Hal-hal yang menyebabkannya berasal dari rasa takut terjadi keguguran sehingga mendorong kedua pasangan menghindari aktivitas seksual.
6)   Fokus pada Diri Sendiri Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih berfokus kepada kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin. Meskipun demikian bukan berarti ibu kurang memperhatikan kondisi bayinya. Ibu lebih merasa bahwa janin yang dikandungnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
7)   Stres Kemungkinan stres yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama bisa berdampak negatif dan positif, dimana kedua stres ini dapat mempengaruhi perilaku ibu. Terkadang stres tersebut bersifat instrinsik dan ekstrinsik. Stres ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi.
8)   Goncangan Psikologis Terjadinya goncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester pertama dan lebih tertuju pada kehamilan pertama.

 b. Trimester II
Selama fase trimester kedua kehidupan psikologi ibu hamil tampak lebih tenang, namun perhatian ibu mulai beralih pada perubahan bentuk tubuh, kehidupan seks, keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi yang dikandungnya, serta peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan figur ibu, melihat dan meniru peran ibu serta meningkatnya ketergantungan ibu pada pasangannya. Beberapa bentuk perubahan psikologis pada trimester kedua, yaitu :
1)   Rasa Khawatir / Cemas Kekhawatiran yang mendasar pada ibu ialah jika bayinya lahir sewaktu-waktu. Keadaan ini menyebabkan peningkatan kewaspadaan terhadap datangnya tanda-tanda persalinan. Hal ini diperparah lagi dengan kekhawatiran jika bayi yang dilahirkannya tidak normal. Paradigma dan kegelisahan ini membuat kebanyakan ibu berusaha mereduksi dengan cara melindungi bayinya dengan memakan vitamin, rajin kontrol dan konsultasi, menghindari orang atau benda-benda yang dianggap membahayakan bayinya.
2)   Perubahan Emosional Perubahan emosional trimester II yang paling menonjol yaitu periode bulan kelima kehamilan, karena bayi mulai banyak bergerak sehingga ibu mulai memperhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya akan dilahirkan sehat atau cacat. Rasa kecemasan ini terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilannya.
3)   Keinginan untuk Berhubungan Seksual Pada trimester kedua terjadi peningkatan energi libido sehingga pada kebanyakan ibu menjadi khawatir jika dia berhubungan seksual apakah ini dapat mempengaruhi kehamilan dan perkembangan janinnya. Bentuk kekhawatiran yang sering terjadi adalah apakah ada kemungkinan janinnya cedera akibat penis, orgasme ibu, atau
ejakulasi. Meskipun demikian, yang perlu diketahui hubungan seks pada masa hamil tidak berpengaruh karena janin dilindungi cairan
amnion di dalam uterus.
    c. Trimester III
1)   Rasa Tidak Nyaman Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan pada kebanyakan ibu merasa bentuk tubuhnya semakin jelek. Selain itu, perasaan tidak nyaman juga berkaitan dengan adanya perasaan sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga, bidan.
2)   Perubahan Emosional Pada bulan-bulan terakhir menjelang persalinan perubahan emosi ibu semakin berubah-ubah dan terkadang menjadi tak terkontrol. Perubahan emosi ini bermuara dari adanya perasaan khawatir, cemas, takut, bimbang dan ragu jangan-jangan kondisi kehamilannya saat ini lebih buruk lagi saat menjelang persalinan atau kekhawatiran dan kecemasan akibat ketidakmampuannya dalam menjalankan tugas-tugas sebagai ibu pasca kelahiran bayinya.
6.    Dukungan Psikososial terhadap Ibu hamil
Dukungan psikologi yang diberikan pada ibu hamil yaitu :
a.    Dukungan Suami Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik dan psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak cukup dari sisi finansial semata, tetapi berkaitan dengan cinta kasih, menanamkan rasa percaya diri, komunikasi terbuka dan jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap dan kesiapan menjadi ayah.
b.    Dukungan Keluarga Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain, namun sifat ketergantungannya akan menjadi besar ketika mendekati persalinan. Sifat ini dipengaruhi kebutuhan rasa aman, terutama keamanan dan keselamatan saat melahirkan. Dukungan keluarga besar menambah percaya diri dan kesiapan mental ibu pada masa hamil dan ketika menghadapi persalinan.
c.    Tingkat Kesiapan Personal Ibu Kesiapan personal merupakan modal besar bagi kesehatan fisik dan psikis ibu. Hal yang berkaitan dengan kesiapan personal adalah kemampuan untuk menyeimbangkan perubahan-perubahan fisik dengan kondisi psikologisnya sehingga beban fisik dan mental bisa dilaluinya dengan sukacita, tanpa stres atau depresi.
d.   Pengalaman Traumatis Ibu Trauma yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh sikap, mental dan kualitas diri ibu tersebut. Terjadinya ketakutan seperti ini secara berlebihan akan menghambat dan mengganggu imun mental ibu. Beban trauma yang berat akan mempengaruhi janin dan ibu. Ibu akan sulit berpikir, sulit mengendalikan emosi, impulsif, takut dan sebagainya.
e.    Tingkat Aktivitas Ibu Dokter menganjurkan ibu untuk melakukan latihan prenatal yang telah dirancang khusus untuk wanita hamil. Latihan yang menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan menguatkan dinding perut yang akan menopang uterus dan otot panggul, latihan kaki untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot.

INFO SEPUTAR KEHAMILAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Semoga Berkah

0 comments:

Post a Comment